Senin, 17 Desember 2012

KAPAN TERAKHIR KAU BERLUTUT

Puisi Label

Kapan terakhir kali kamu berlutut?
Bukan karena kamu terjatuh.
Semata karena kamu butuh.

Kapan terakhir kali kamu mendongak?
Bukan karena ingin menunjukkan siapa dirimu.
Semata karena kamu sudah mampu melewati hari yang semu.

Kapan terakhir kamu tengadahkan tangan?
Bukan karena kamu ingin meminta.
Semata karena kamu ingin bercerita.

Kemarin aku melakukan itu lagi.
Kepada penguasa jagat raya dan bumi.
Aku bercerita banyak.
Supaya hati dan pikiranku tak sesak.

Aku tidak menghiba.
Aku tidak mengadu.
Aku tidak ingin Ia iba.
Aku tidak menangis pilu.

Aku bercerita tentang bahagia.
Tentang betapa banyak kasih yang aku punya.
Aku bercerita tentang suka.
Dan rasa bangga bisa membaginya pada dunia.

Dan kamu tahu?
Ketika kamu melakukan itu.
Tanpa sedu sedan yang pilu.
Ia akan lebih mendengarmu.

Dan rasa tenang menyelimuti.
Dan senyum itu tersungging lagi.
Dan aku siap untuk berjalan menyambut hari.
Bahkan aku mampu untuk kembali berlari.

Lega rasanya.
Ketika kamu mampu untuk bercerita.
Tanpa diliputi air mata derita.
Melainkan raut wajah yang ceria.

Cobalah.
Agar dirimu tidak lelah.
Rasakanlah.
Bahwa hidupmu akan lebih bergairah.

Sehingga ketika benci.
Mengetuk hatimu kembali.
Kamu mampu untuk berkata pasti.
Tidak ada tempat untuk benci lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

Follow Me