Melihatnya dari kejauhan,
rasanya hanya sebuah
mimpi
Tuk bisa berada di
dekatnya.
Mendengar suaranya
dengan samar, rasanya
hanya berkhayal
Tuk bisa berbincang
denganya.
Memperhatikanya dari balik
tembok, rasanya hal yang
sulit
Tuk membuatnya jatuh cinta
dengan ku.
Memimpikan hal indah
bersamanya, rasanya
imajinasiku saja
Tuk bisa dicintainya.
Sampai kapan aku harus
melihatnya dari kejauhan?
Sampai kapan aku harus
mendengar suaranya yang
samar?
Sampai kapan aku harus
terus memperhatikanya dari
balik tembok?
Sampai kapan aku slalu
bermimpi hal indah
tentangnya?
Rasanya ingin aku melihat,
berbicara dan
memperhatikanya,
Secara langsung dan ber
henti bermimpi tentangnya
Memjadikan mimpi itu sebuah
kenyataan tanpa batas...
Tetapi mimpi dan anganku ini
sulit tuk menjadi nyata,
Karena dia sama sekali tak
menginginkan mimpi itu
terwujud.
Dia selalu membatasi semua
keinginanku...
Aku sadar dia punya hak
tuk memilih,
Dan ketidak berdayaan ku
membuat aku tak terpilih
olehnya
0 komentar:
Posting Komentar