Ku rebahkan jemari menepis jauhnya langit sana
Seuntai nada berbisik tentang hati
Beriku tanda akan titisan air mata penuh cinta
Malam hampir menangis
Ku masih terdiam menunggu bintang jatuh
Bertahan di tengah hampa
Berbicara dengan alam
Inilah hidup penuh luka dan darah
Ceritaku terus berlanjut
Tak mengenal detik berganti
Tak mengenal bosan mengulang
Hilang rasa menahan pilu
Hilang di telan gemuruh gelapnya jenuh
Sampai disini
Sampai bulan kapan akan tertidur
Sampai menetes air mata darah untuk yang kesekian kali
Terus...
Terus...
Dan terus berpijar bersama sunyi untuk menuggu pagi
Akankah semua masih bersahabat.
Inilah hidup penuh luka dan darah
Ceritaku terus berlanjut
Tak mengenal detik berganti
Tak mengenal bosan mengulang
Hilang rasa menahan pilu
Hilang di telan gemuruh gelapnya jenuh
Sampai disini
Sampai bulan kapan akan tertidur
Sampai menetes air mata darah untuk yang kesekian kali
Terus...
Terus...
Dan terus berpijar bersama sunyi untuk menuggu pagi
Akankah semua masih bersahabat.
0 komentar:
Posting Komentar