Senin, 07 Januari 2013

Manfaat Jatuh Cinta Untuk Kesehatan

Saat jatuh cinta, rasa bahagia seakan tak hentinya menghujam. Bila seseorang sedang dimabuk asmara, hari-harinya akan dilalui dengan ceria. Jatuh cinta juga bisa berpengaruh pada kesehatan. Seperti dikutip laman Idiva, emosi yang murni dan tulus bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Namun perlu diingat, manfaatnya hanya bisa dirasakan jika seseorang berada dalam suatu hubungan yang stabil dan nyaman.
Manfaat kesehatan yang bisa diraih ketika jatuh cinta adalah seperti berikut :

Lebih bahagia
“Berada dalam hubungan yang romantis memungkinkan tubuh Anda melepaskan lebih banyak hormon bahagia. Hormon ini menimbulkan perasaan lebih bahagia. Anda juga mampu meredam amarah.” “Anda berada dalam suasana hati yang besar dan seluruh orang yang berada di dekat Anda akan merasakan aura positif,” kata psikolog asal Mumbai, H’vovi Bhagwagar.

Meningkatkan Kekebalan
Jatuh cinta bisa meningkatkan kekebalan tubuh Anda. “Anda lebih tenang dan selalu berpikir positif. Hal ini mengurangi risiko terserang pilek dan batuk,” kata H’vovi. Dan sebaliknya, merasa depresi atau sedih membuat Anda rentan terhadap serangan dari virus pilek dan flu. Hal ini juga berisiko menyebabkan masalah gangguan perut.

Mengurangi sakit dan nyeri
“Berada dalam hubungan yang stabil, memberikan Anda kenyamanan. Perasaan ini membantu Anda mengatasi rasa sakit,” kata dokter Dhwanika Kapadia. Saat sedang jatuh cinta, cenderung pasangan Anda selalu memberi motivasi untuk membantu Anda bisa keluar dari sakit yang Anda rasakan.

Meningkatkan konsentrasi
Pasangan yang penuh kasih dan selalu menunjukkan kepeduliannya memungkinkan Anda lebih bersemangat mengerjakan tugas-tugas saat berada di tempat kerja. “Pikiran Anda tidak sibuk mengkhawatirkan keluarga atau bagaimana pasangan Anda merasa tentang Anda,” kata H’vovi. Hal ini memungkinkan Anda berkonsentrasi pada pekerjaan Anda dan dengan demikian meningkatkan kinerja Anda. “Ketika Anda puas, Anda merasa lebih baik, lebih kreatif juga,” kata H’vovi.

Siklus haid lebih teratur
Siklus menstruasi wanita tergantung pada berbagai hal, seperti kesehatan dan gizi. Stres merupakan faktor penting juga. “Wanita dalam hubungan jangka panjang yang stabil cenderung tidak merasa tertekan. Oleh karena itu memiliki perasaan jatuh cinta juga bisa mempengaruhi gejala PMS wanita,” kata H’vovi.

Terhindar dari stres
Wanita yang sudah menikah atau mereka yang telah memiliki kekasih, kemungkinan merasa cemas atau memiliki masalah sepele sangat sedikit. Mereka tahu bahwa mereka memiliki pasangan yang saling memahami satu sama lain dan merasa saling memiliki. “Rasa memiliki menjadi sistem pendukung, membantu Anda menangani masalah dengan mudah,” kata Dhwanika. Hal ini membuat stres berkurang dan risiko tekanan darah tinggi juga rendah, termasuk ketegangan dan migren.

0 komentar:

Posting Komentar

Follow Me