Kamis, 27 Desember 2012

Kemana Melaporkan Dokter Online yang Ngawur?

Kemana Melaporkan Dokter Online yang Ngawur?TEMPO.COJakarta - Boleh dibilang, ada banyak hal yang melatari keputusan seorang pasien berkonsultasi secara online. Layanan dokter di klinik atau rumah sakit yang dinilai kurang memadai, merupakan satu di antaranya. Para pasien acap kali merasa tidak puas. 

Tapi bagaimana dengan ketidakpuasan ataspraktek dokter di jagat maya? Majelis Etik Kehormatan Praktik Kedokteran juga tak bisa berbuat banyak. 

Sejauh ini, ternyata belum ada ketentuan yang mengatur tentang konsultasi kesehatan melalui dunia maya alias online. Wakil Ketua Majelis Kehormatan Praktik Kedokteran, Sabir Alwy, mengatakan selama ini lembaganya menangani pengaduan layanan dokter secara tatap muka. Konsultasi melalui Internet, ponsel, atau radio menurutnya, bersifat lebih berupa saran dokter terhadap suatu kasus penyakit. 

Menurut Sabir, konsultasi online hanyalah informasi publik tentang kesehatan. “Di sana belum terjadi ikatan langsung terapiotik atau penanganan langsung pasien, hubungan hukum secara jelas,” ujarnya. 

Majelis Kehormatan hanya menangani kasus yang sudah masuk hubungan hukum atau sudah ada hubungan terapiotik antara dokter dan pasiennya. Karena itu, pasien atau orang yang berkonsultasi di blog atau di situs tertentu belum bisa menuntut secara hukum. Tapi, Sabir menegaskan, seharusnya dokter yang menulis di blog atau situs tidak memberikan keputusan medis atau obat-obatan. “Sebab, dia tidak melihat langsung kondisi pasiennya,” katanya. 

0 komentar:

Posting Komentar

Follow Me